Selasa, 24 Oktober 2017

PENELITIAN PENAMPANG AKAR BATANG DAUN PADA TUMBUHAN

Nama kelompok :
Ahmad afifudin
Aldino rio ronaldo
Alya jefriani ekaria
Puan candra Syahanani

penelitian penampang pada tumbuhan

alat dan bahan


 

              mikroskop


                     silet


gelas beker dan pipet


               kaca preparat


                 kecambah

cara kerja :

  • iris tipis bagian akar batang  kecambah dan daun hijau dengan silet
  • taruhkan irisan tipis tersebut kepada 3 kaca preparat
  • beri setetes air pada setiap bagian tumbuhan
  • taruhkan kaca preparat yang sudah diberi irisan tipis dan air ke mikroskop
  • lihat hasilnya melalui lensa mikroskop
hasil kinerja :
 
penampang batang pada kecambah

 penampang akar pada kecambah

penampang daun pada tumbuhan hijau







puding mutiara maizena

 Nama kelompok :
Aimar pandum rezki
Alya jefriani ekaria
Arsyaferra kusuma wardani
Ilham adi permana
Kukuh lambar pracoyo
Sofia cahyana

                                                        PUDING MUTIARA MAIZENA


alat :

  • panci kecil
  • pengaduk /sendok
  • kompor
  • baskom
  • cetakan agar-agar
  • piring saji
  • serbet
  • sendok makan 
bahan : 
  • 5 sendok tepung maizena 
  • mutiara yang sudah direbus
  • 1 buah kara santan
  • gula sesuai selera
  • satu bubuk susu dancow
  • 1000ml air mineral
  • bubuk pengental agar-agar
  • susu kental manis
cara membuat:
1. campurkan semua bahan aduk hingga mendidih 
2. setelah mendidih tuang dalam cetakan agar- agar
3. dinginkan sampai memadat
4. sajikan dan beri susu kental manis agar nikmat

baskom

panci
cetakan agar-agar
tepung maizena
santan kara

gula pasir

1 sachet susu dancow

Minggu, 15 Oktober 2017

FUNGSI MODIFIKASI BATANG

FUNGSI MODIFIKASI BATANG


NO
NAMA TUMBUHAN
BENTUK DAN STRUKTUR BATANG
FUNGSI MODIFIKASI AKAR
1.       
PISANG







BONGGOL
Bonggol yang memiliki fungsi tambahan sebagai tempat cadangan energi disebut sebagai bonggol umbi (cormus)
2.       
KENTANG









GERAGIH


Geragih merupakan alat sintasan bagi spesies untuk mempertahankan kelestariannya.
3.       
LILI PARIS







GERAGIH



Geragih merupakan alat sintasan bagi spesies untuk mempertahankan kelestariannya.




4.       
KUNYIT











RIMPANG






Menjadi tempat penyimpanan produk 
metabolisme (metabolit) tertentu. 
5.       
GEMBILI










UMBI




Fungsi
sebagai penyimpan cadangan energi.
6.       
UBI










UMBI




Fungsi
sebagai penyimpan cadangan energi.
7.       
BAWANG MERAH







UMBI LAPIS







menjadi penyangga dari pangkal
daun sukulen
8.       
JAHE







RIMPANG





Menjadi tempat penyimpanan produk metabolisme (metabolit) tertentu. 

 SUMBER : http://duniaplant.blogspot.co.id/2014/10/fungsi-modifikasi-batang-pada-tumbuhan.html
https://zahzahranii.blogspot.co.id/2017/10/no-nama-tumbuhan-bentuk-dan-struktur.html

modifikasi akar



No.
Nama Tumbuhan
Tipe Akar
Bentuk Akar
Modifikasi Akar
1
Rumput Teki
(Cyperus rotundus)

Serabut
Benang-benang
-
2
Lombok
(Capsicum sp.)

Tunggang
Benang-benang
-
3
Terong
(Solanum sp.)

Tunggang
Benang-benang
-
4
Wortel
(Daucus carota L.)

Tunggang
Tombak
menyimpan cadangan makanan
5
Bengkuang
(Pachyrrizhus erosus Urb.)

Tunggang
Gasing
Umbi akar
6
Singkong
(Manihot utillisima Burm. F.)

Tunggang
Tombak
untuk tempat penimbungan cadangan makanan
7
Laos (Alpinia galanga)

Serabut
Tambang
Rimpang
8
Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)

Serabut
Benang besar
Akar udara/akar gantung
9
Padi (Oryza sativa L.)

Serabut
Benang
-
10
Benalu (Loranthus sp.)

Serabut
Benang
untuk menghisap air dan zat-zat makanan
11
Sirih (Piper betle L.)

Serabut
Benang

untuk meletakan batang pada tembok maupun 

    tumbuhan lain

Selasa, 10 Oktober 2017

anemia

Anemia (dalam bahasa Yunani: ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, from ἀν- an-, "tidak ada" + αἷμα haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah sel darah merahatau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari jantung yang diperoleh dari paru-paru, dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa anemia memiliki penyakit dasarnya. Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah merah, etiologi yang mendasari, dan penampakan klinis. Penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan hemolisis atau kekurangan pembentukan sel darah merah ( hematopoiesis yang tidak efektif).
Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.



Tanda dan gejala anemia

Gejala anemia :
Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala- gejala tersebut berupa :
  • Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama
  • Letargi
  • Nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktfitas
  • Kepala terasa ringan
  • Palpitasi
  • Pucat
  • Kekebalan Tubuh Menurun
Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu :
  • Pucat pada membran mukosa, yaitu mulut, konjungtiva, kuku.
  • Sirkulasi hiperdinamik, seperti takikardi, pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik
  • Gagal jantung
  • Pendarahan retina [1]
Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia diantaranya :
  • Glossitis : terjadi pada pasien anemia megaloblastikanemia defisiensi besi
  • Stomatitis angular : terjadi pada pasien anemia defisiensi besi.
  • Jaundis (kekuningan) : terjadi akibat hemolisis, anemia megaloblastik ringan.
  • Splenomegali : akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik.
  • Ulserasi di kaki : terjadi pada anemia sickle cell
  • Deformitas tulang : terjadi pada talasemia
  • Neuropati periferatrofi optikdegenerasi spinal, merupakan efek dari defisiensi vitamin B12.
  • Garing biru pada gusi (Burton’s line), ensefalopati, dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal.[1]

Klasifikasi anemia

Klasifikasi anemia akibat Gangguan Eritropoiesis[sunting | sunting sumber]

  1. Anemia defisiensi Besi :
    Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang hipokrom dan mikrositer.
  2. Anemia Megaloblastik
    Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis timidin dan defek pada replikasi DNA, efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah (megaloblas) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan pansitopenia.
  3. Anemia Aplastik
    Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas. Hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen.
  4. Anemia Mieloptisik
    Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor, kelainan granuloma, yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.[2]

Klasifikasi anemia berdasarkan ukuran sel[sunting | sunting sumber]

  1. Anemia mikrositik : penyebab utamanya yaitu defisiensi besi dan talasemia (gangguan Hb)
  2. Anemia normositik : contohnya yaitu anemia akibat penyakit kronis seperti gangguan ginjal.
  3. Anemia makrositik : penyebab utama yaitu anemia pernisiosa, anemia akibat konsumsi alcohol, dan anemia megaloblastik.[3]

Etiologi

Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena :
  1. Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit gangguan sistem imun, talasemia.
  2. Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi.
  3. Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis, dan trauma.[4]

Diagnosa

Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplet (CBC).

Manajemen terapi

Terapi langsung ditujukan pada penyebab anemia, dapat berupa :
  1. Transfusi darah
  2. Pemberian kortikosteroid atau obat-obatan lain yang dapat menekan sistem imun.
  3. Pemberian eritropoietin, hormon yang berperan pada proses hematopoiesis, berfungsi untuk membantuk sumsum tulang pada proses hematopoiesis.
  4. Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin, dan mineral lain yang dibutuhkan.

Untuk pencegahan penyakit anemia sebenarnya sangat mudah. seperti dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang banyak mengandung zat besi, asam folat, vitamin b12, vitamin c. berikut ini penjelasan singkat tentang cara pencegahan anemia serta jenis-jenis makanan yang bisa membantu mencegah anemia diantaranya :

1. konsumsi makanan yang banyak mengandung Zat besi
Makanan yang banyak mengandung zat besi seperti daging, kacang, sayur-sayuran yang berwarna hijau dan lain-lain. zat besi juga sangat penting untuk wanita yang sedang menstruasi, wanita hamil dan anak-anak.

2. konsumsi makanan yang banyak mengandung Asam Folat
konsumsi makanan yang banyak mengandung Asam folat seperti pisang, sayuran hijau gelap, jenis kacang-kacangan, jeruk, sereal dan lain-lain

3. makanan yang mengandung Vitamin B 12. 
Bisa didapatkan dengan mengkonsumsi daging dan susu

4. Makanan dan minuman yang mengandung Vitamin C